BPBD Natuna bantu pindahkan perabot rumah warga yang terdampak banjir
Kondisi banjir di Natuna, Kepri pada Senin (15/9/2025). ANTARA/HO-BPBD Natuna
Natuna (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, turun tangan membantu warga memindahkan perabot rumah tangga yang terdampak banjir genangan, akibat hujan deras mengguyur wilayah itu pada Senin, ke tempat aman.
Kepala Pelaksana BPBD Natuna, Raja Darmika, dikonfirmasi dari Natuna, Senin, mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sejak pagi menyebabkan banjir genangan di enam titik di Kecamatan Bunguran Timur.
Lokasi tersebut antara lain Jalan HR Subrantas (belakang SPBU), Jalan Air Lebai, Gang Pauh, Jalan Sihotang, Jalan HR Subrantas (Sual), serta Gang Pancur.
“Sejumlah rumah warga ikut tergenang, sehingga mereka meminta bantuan untuk memindahkan barang-barang berharga,” ucap dia.
Ia menjelaskan, ketinggian genangan air bervariasi, dengan titik tertinggi mencapai setengah meter. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, banjir tersebut sempat mengganggu aktivitas warga dan arus lalu lintas di beberapa ruas jalan.
Menurut dia, BPBD Natuna menurunkan tim kaji cepat guna melakukan pendataan di lapangan serta memantau kemungkinan adanya wilayah lain yang terdampak.
“Langkah-langkah yang tim lakukan adalah mengumpulkan data dan informasi sebagai bahan pengkajian cepat kejadian bencana, sekaligus melakukan pembersihan drainase yang tersumbat,” kata dia.
Raja Darmika menambahkan, banjir genangan seperti ini kerap terjadi ketika hujan deras turun dalam durasi lama. Penyebab utamanya adalah berkurangnya daerah resapan air, aliran sungai atau parit yang menyempit, serta sistem drainase yang tidak terhubung langsung hingga ke laut.
“Untuk saat ini kondisi sudah berangsur normal. Air mulai surut dan situasi terkendali,” ujar dia.
Ia menegaskan, BPBD Natuna bersama perangkat daerah terkait terus bersiaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, terutama banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang, yang umumnya terjadi saat hujan.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, karena sampah kerap menjadi penyebab utama tersumbatnya saluran air.
“Kesiapsiagaan bukan hanya dari pemerintah, tapi juga perlu dukungan penuh dari masyarakat agar dampak bencana bisa diminimalisir,” kata dia menambahkan.