Banjir Berulang di Natuna, BPBD: Jangan Salahkan Hujan, Benahi Insfrastruktur

NATUNA, harianmetropolitan.co.id- Hujan deras dengan intensitas  tinggi yang mengguyur wilayah Natuna pada Senin  15 September lalu mengakibatkan sejumlah titik kembali dilanda banjir. Beberapa lokasi terdampak di antaranya jalan Air Lebai , Air Subrantas, hingga Air Raya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Raja Darmika, menjelaskan banjir tersebut merupakan kejadian berulang yang hampir selalu terjadi di titik-titik rawan. Menurutnya, kondisi itu dipicu bukan hanya oleh faktor hujan dengan durasi cukup lama, melainkan juga karena lemahnya sistem drainase di kawasan perkotaan.

“Kalau hanya menyalahkan hujan, tentu tidak tepat. Hujan bisa turun kapan saja dan dengan volume yang berbeda-beda. yang perlu kita benahi adalah drainase di Ranai, agar banjir seperti ini bisa diantisipasi,” ujarnya saat meninjau lokasi banjir bersama instansi terkait dari Dinas PU dan BMKG, Selasa 16 September 2002 2025.

ia menambahkan, hasil pantauan BPBD menunjukkan banjir kali ini merendam sekitar 10 rumah warga. Namun, kondisi tersebut masih tergolong kategori rendah hingga sedang, karena tidak ada warga yang harus mengungsi.

“Air mulai surut sejak sore hingga malam hari. Hujannya hanya berlangsung sekitar dua sampai tiga jam, sehingga tidak menimbulkan dampak parah. Untungnya, air juga tidak deras,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya mengakui adanya keterbatasan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Hal ini disebabkan status banjir belum ditetapkan sebagai tanggap darurat tidak bisa dilakukan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait kemungkinan bantuan. Namun, karena status belum darurat, kami belum bisa menyalurkan. Apalagi sebagian warga di lokasi tersebut pernah menerima bantuan sebelumnya,” tambah Raja Darmika.

BPPBD Natuna menegaskan bahwa langkah pencegahan ke depan menjadi prioritas, khususnya dengan pembenahan drainase di wilayah-wilayah rawan, agar banjir berulang tidak lagi meresahkan , masyarakat.

(***Hn)